oleh: Asfa Widiyanto
Persoalan ahok bukan semata persoalan agama belaka, tapi juga persoalan politis. Dua hal inilah yang bikin ruwet. Politisi sangat paham bahwa isu minoritas dan sentimen keagamaan merupakan hal yang mudah "digoreng" dan "dijual" dan banyak calon pembelinya.
Sebagian "pembeli" dengan semangatnya membela pandangannya dan kelompoknya, seraya meyakini bahwa sikap semacam ini adalah tuntutan keimanan yang bersemi di dalam lubuknya. Yang lebih jauh dari itu, adalah meyakini bahwa yang berbeda dengan mereka adalah munafik, imannya dipertanyakan dan sebagainya.
Persoalan ahok bukan semata persoalan agama belaka, tapi juga persoalan politis. Dua hal inilah yang bikin ruwet. Politisi sangat paham bahwa isu minoritas dan sentimen keagamaan merupakan hal yang mudah "digoreng" dan "dijual" dan banyak calon pembelinya.
Sebagian "pembeli" dengan semangatnya membela pandangannya dan kelompoknya, seraya meyakini bahwa sikap semacam ini adalah tuntutan keimanan yang bersemi di dalam lubuknya. Yang lebih jauh dari itu, adalah meyakini bahwa yang berbeda dengan mereka adalah munafik, imannya dipertanyakan dan sebagainya.
Diskusi tentang Ahok saya lihat semakin menyeruak dan memuncak di
social media. Di beberapa grup wa, tensinya sangat tinggi, dan membuat
anggota wa terbelah menjadi kubu-kubu. Situasi semacam ini tentunya
kurang sehat dan berpotensi merusak silaturahim antar teman. Padahal
silaturahim itu tetap diperlukan, bukan cuma pas pilkada tapi juga
selama hidup kita, karena kodrat manusia memang tidak bisa hidup
sendirian, terpisah dari kelompok dan masyarakat lain.
Dari polarisasi dan keterpecahan tersebut, yang jelas-jelas untung adalah sebagian politisi yang oportunis, dan musuh-musuh kita yang ingin umat dan bangsa ini bercerai berai. Lha, terus umat dan bangsa Indonesia dapat keuntungan dan maslahat apa?
Herzliche Grüße/ salam hangat, Asfa Widiyanto
Dari polarisasi dan keterpecahan tersebut, yang jelas-jelas untung adalah sebagian politisi yang oportunis, dan musuh-musuh kita yang ingin umat dan bangsa ini bercerai berai. Lha, terus umat dan bangsa Indonesia dapat keuntungan dan maslahat apa?
Herzliche Grüße/ salam hangat, Asfa Widiyanto
0 Comments:
Post a Comment