Home | Scholarly Writing | Popular Writing | Humor | Link | Profile  

 

Wednesday, July 9, 2014

Politisasi agama dan masa depan demokrasi di Indonesia: menilik pilpres 2014

Secara politik Prabowo lebih diuntungkan karena diusung oleh partai Islam, walaupun beliau adalah nasionalis-sekuler. Di sisi lain, Jokowi kurang seberuntung Prabowo, karena partai yang mengusung beliau cenderung nasionalis. Sehingga terkesan Jokowi kurang memperjuangkan kepentingan Islam. 


Isu-isu SARA memang sering dieksploitasi dalam kampanye, karena itu hal yang mudah dicerna orang awam dan hemat biaya. Orang mudah terprovokasi bahwa jokowi itu kafir, keturunan cina (atau cina yang berpura-puras sebagai Jawa) dan musuh islam. Di sisi lain, adik dan ibu Prabowo juga dikabarkan kristen, dan anak Prabowo dikabarkan gay. Walau ini, menurut pengamatan saya kurang dieksploitasi di pilpres.

Padahal pemilihan presiden itu lebih ke substansi kepemimpinannya, apakah sang calon cenderung demokratis atau otoriter, apakah ia punya track record yang memadai untuk mewujudkan visi misi (yang biasanya sangat ideal) tersebut.
Perlu kiranya dikemukakan bahwa ada diskursus menarik dalam tradisi Islam mengenai kualitas kepemimpinan. Ulama-ulama abad 13-14 M pernah memperbincangkan sebuah pengandaian: yakni seandainya di hadapan kita hanya ada dua pilihan (pemimpin Muslim tapi zalim atau pemimpin kafir tapi adil), kita harus memilih yang mana? Terhadap pilihan sulit ini, sebagian ulama mengambil pilihan progresif, yakni pemimpin kafir tapi adil. Di antara argumen yang dikemukakan adalah bahwa madharat pemimpin Muslim tapi zalim itu lebih banyak dibanding pemimpin kafir tapi adil. Adil (profesional, transparan, non-diskriminatif) dianggap sebagai kualitas yang harus melekat di pribadi seorang pemimpin.

Walhasil, kita juga harus melihat bahwa agama (termasuk di dalamnya Islam) mengajarkan cara berpolitik yang santun, tidak menebarkan fitnah, dan menghalalkan segala cara demi mencapai kekuasaan. Dan semoga saja pilpres 2014 semakin memberikan kita kedewasaan dalam berpolitik, yang tentunya akan meningkatkan kualitas demokrasi kita di masa mendatang, demokrasi yang sudah diperjuangkan dengan susah payah terutama sejak reformasi

 

 

<< Home

0 Comments:

Post a Comment

 

    
Powered by: Blogspot.com, Copyright: Asfa Widiyanto, 2010. Recommended browser: Mozilla Firefox / Internet Explorer