Home | Scholarly Writing | Popular Writing | Humor | Link | Profile  

 

Monday, June 19, 2017

Islam dan Keberagamaan Yang Santun



oleh: Asfa Widiyanto
 
Kata fitrah adalah kata benda (masdar) dari kata kerja fatara. Kata ini berarti khalaqa, menciptakan. Disebutkan sebagian ulama; Ana fatartuha, artinya ana bada’tuha min ghayr mithlin (Aku menciptakannya tanpa ada model sebelumnya, tanpa contoh). Dari itu, kata fitrah identik dg kata khaliqah. perangai dasar manusia, pada saat diciptakan, yakni condong pada kebenaran dan kebaikan (al-mayl ila al-haqq wa al-khayr).
Fitrah adalah sesuatu yang sesuai dengan asal kejadian alam dan manusia, ketika mula pertama diciptakan Allah. Fitrah adalah kesucian yang bersemayam di dalam diri kita sejak kita diciptakan, saat ibu mengandung, sebagaimana firman Allah swt:
Fa-aqim wajhaka li-ddini hanifan fitrata-llaha-llati fataran-nasa ‘alayha, la tabdila li-khalqillah, dhalika-ddin-ul-qayyimu wa lakinna akthara-nnasi la ya’lamun.
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS. Al-Rum/30:30)”.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk yang terikat dengan “perjanjian asalnya/primodialnya” sebagai makhluk yang sadar kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan sebagaimana firman Allah swt:

Wa-idh akhadha rabbuka min bani Adama min zuhurihim dhuriyyatahum wa-ashhadahum ‘ala anfusihim alastu birabbikum qalu bala shahidna, an taqulu yawmal-qiyamati inna kunna ‘an hadha ghafilin
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al-‘A’raf/7:172).
Agama Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah, karena memperhatikan kebutuhan fisik, sosial dan spiritual manusia secara seimbang. Agama Islam adalah kesinambungan dari ajaran monoteism yang dibawa Nabi Ibrahim alayhi al-salam. Ajaran inilah yang diungkapkan, dilukiskan al-Qur’an sebagai din  al-qayyimah. Yang oleh sementara mufassir diartikan sebagai din al-millah al-qayyimah (agama dari kelompok yang lurus).
Untuk lebih jelasnya, sekarang kita lihat, apa sebenarnya arti kata Islam:
-salam (damai)
-salamah (keselamatan)
-silm (udkhulu fi al-silm kaffah)  (penyerahan diri secara total pada Allah).
 al-khudhu` wa al-inqiyadh li al-khaliq, li al-mahbub

Islam sebagai bentuk kepasrahan total ini telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as. Beliau telah menunjukkan kpasrahan tulus, sampai beliau ikhlas, pasrah ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih ismail, anak yang sangat dikasihinya.
Karena itu disebutkan dalam al-Qur’an:
Ma kana ibrahimu yahudiyan wa la nasraniyan walakin kana hanifan musliman wa ma kana min al-mushrikin.
Juga disebutkan dalam ali Imran 95: fattabi’u millata ibrahima hanifan wa ma kana min al-mushrikin.
Hanifan, jelas ditandaskan dalam al-Qur´an untuk menunjukkan kelurusan ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as. Dalam kerangka itu, kemudian sementara ulama menganjurkan bahwa, kita seyogyanya menjunjung dan mengembangkan pola keberagamaan yang hanifiyah samhah, yang lurus dan lapang.
Setelah melihat makna fitrah, Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah, dan sifat yang rahim (penuh rahmat, nebarkan rahmat) sebagai salah satu indikasi fitrah. Akhir-akhir ini kita tersentak dan prihatin dg aksi terorisme yg sering kita dengar di berbagai belahan dunia, termasuk negeri kita cinta tercinta. Memang fundamentalisme itu bukan hanya ada di agama Islam, juga ada di agama lain, namun dengan adanya peristiwa-peristiwa itu kita seharusnya berkaca, otokritik, sehingga wajah Islam yang sebenarnya ramah itu tidak tercoreng dengan adanya aksi-aksi yang kurang manusiawi. Islam yang rahmatan li al-´alamin harus kita tunjukkan, tekankan kembali pada dunia.
 

 

 

<< Home

0 Comments:

Post a Comment

 

    
Powered by: Blogspot.com, Copyright: Asfa Widiyanto, 2010. Recommended browser: Mozilla Firefox / Internet Explorer