Saya turut prihatin ketika melihat ada sebagian kalangan "terdidik"
dan "pendidik" yang dengan senang hati gembira ria MENELAN mentah-mentah
dan menyebar berita-berita tidak jelas di sosial media. Ketika ditanya
oleh sementara orang, mereka menjawab, "ini share, bukan fitnah" (LOL).
Saya yaqin seyaqin-yaqinnya bahwa saudara-saudara kita ini sudah mempelajari di bangku kuliah (dalam perkuliahan, bimbingan skripsi/tesis/disertasi), bagaimana caranya membedakan antara fakta dan opini, antara sumber data yang terpercaya dan tidak terpercaya. Hanya saja mungkin mereka KHILAF untuk menerapkannya ketika mengkonsumsi berita di sosial media. Semoga pendidik dan kalangan terdidik tersebut segera ingat menerapkan dua hal tadi (fakta dan opini, sumber data yang terpercaya dan tidak terpercaya), sehingga bisa memberi maslahat (bukan kebingungan dan pembingungan) di kalangan peserta didik dan masyarakat secara umum.
Saya yaqin seyaqin-yaqinnya bahwa saudara-saudara kita ini sudah mempelajari di bangku kuliah (dalam perkuliahan, bimbingan skripsi/tesis/disertasi), bagaimana caranya membedakan antara fakta dan opini, antara sumber data yang terpercaya dan tidak terpercaya. Hanya saja mungkin mereka KHILAF untuk menerapkannya ketika mengkonsumsi berita di sosial media. Semoga pendidik dan kalangan terdidik tersebut segera ingat menerapkan dua hal tadi (fakta dan opini, sumber data yang terpercaya dan tidak terpercaya), sehingga bisa memberi maslahat (bukan kebingungan dan pembingungan) di kalangan peserta didik dan masyarakat secara umum.